Bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu: Bahasa Jawa Kuno, Bahasa Jawa Tengahan, dan Bahasa Baru/
Modern. Istilah Bahasa Jawa Kuno digunakan untuk menyebut Bahasa Jawa
yang paling kuna atau tua. Prof. Dr. P.J. Zoetmulder (1985:: 35)
mengatakan bahwa bahasa Jawa Kuno merupakan bahasa umum selama periode
Hindu Jawa sampai runtuhnya Majapahit. Berdasarkan perkiraan para ahli
setelah runtuhnya Majapahit orang-orang Majapahit yang tidak mau
menganut agama Islam menyingkir ke daerah pedalaman dan kearah Timur,
dan ada sampai di Bali. Mereka pergi dengan membawa serta naskah-naskah
keagamaan, sastra dan lain-lain. Perbauran antara bahasa Kawi dan Bali
terjadi pada saat itu sehingga menimbulkan istilah Bahasa Kawi-Bali
(Jawa Tengahan atau Bali Tengahan). Di Bali bahasa ini digunakan dalam
naskah-naskah tutur,
usada, babad, kidung. Semenjak kedatangan agama Islam Bahasa Jawa Kuno
berkembang menjadi dua arah yang berlainan yaitu bahasa Jawa Tengahan
dan bahasa Jawa Modern. Bahasa Jawa Tengahan memperlihatkan ciri yang
erat antara budaya Hindu-Jawa Bali dimana pengaruh India masih tetap
terasa. Karya sastra yang menggunakan bahasa Jawa tengahan adalah Tantu Pagelaran, Calonarang, Tantri
Kamandaka, Korawasrama, Kidung Harsawijaya, Kidung Ranggalawe, Babad
Tanah Jawi dll.
Bahasa Jawa Modern ditandai dengan frekuensi penggunaaan bahasa Arab
yang menggeser kedudukan bahasa Sansekerta.
Bahasa Jawa Kuno disebut juga dengan
istilah Bahasa Kawi. Kata kawi berasal
dari kata kavya
(Sansekerta)
yang artinya puisi/ syair, sama dengan Kakawin. Pada mulanya kata kawi ( India) berarti seorang yang
mempunyai pengertian luar biasa, seorang yang bisa melihat hari depan,
seorang yang bijak. Dalam sastra klasik berarti seorang penyair,
pencipta atau pengarang (Zoutmulder, 1985: 119-120). Berdasarkan
pengertian ini maka Bahasa Kawi berarti bahasanya pengarang, atau
pujangga (bahasa ragam tulis yang merupakan bagian dari Bahasa Jawa
Kuno.
Bahasa
Kawi adalah merupakan Bahasa Jawa Kuna yang kata-katanya dipilih oleh
para raja Kawi (pengarang) untuk kesusastraan. Jadi bahasa Kawi hanyalah
sebagian saja dari bahasa Jawa Kuno. Karena itu lebih tepatlah bahwa
yang dipergunakan dalam kesusastraan disebut Bahasa Kawi.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan pengertian Bahasa Kawi yaitu : Bahasa -Jawa Kuno ragam tulis
yang dipergunakan oleh para kawi untuk
menampung buah pikirannya. Karya-karya tersebut sebagian
besar adalah warisan Hindu Jawa dari abad ke 9 sampai abad ke 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar